SMK BERKARYA DAN KREATIF MEMBANGUN TEFA DI PENJENGUKAN SANTRI

 

Foto dokumentasi siswa SMK Berkarya Jayakan Bangsa yang mulai belajar berwirausaha sejak muda

Momen penjengukan santri di Pondok Pesantren Tebuireng 3 tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antara wali santri dan anaknya, tetapi juga menjadi sarana bagi para siswa SMK Tebuireng 3 untuk menunjukkan hasil karya dan kreativitas mereka melalui kegiatan Teaching Factory (TEFA). Dengan semangat “SMK Bisa, SMK Hebat”, para siswa memanfaatkan kesempatan ini untuk memamerkan beragam produk hasil pembelajaran dan keterampilan yang mereka kembangkan di sekolah.

Dalam kegiatan penjengukan kali ini, area halaman pondok dipenuhi dengan berbagai stand hasil karya siswa SMK, mulai dari produk makanan olahan, kerajinan tangan, desain kreatif, hingga layanan jasa sederhana seperti servis alat elektronik dan pembuatan souvenir. Semua produk tersebut merupakan hasil nyata dari penerapan sistem Teaching Factory (TEFA) — pembelajaran berbasis produksi dan jasa yang menggabungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya berlatih keterampilan teknis sesuai jurusannya, tetapi juga belajar berwirausaha, melayani pelanggan, serta membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat. Hal ini menjadi bentuk nyata pendidikan karakter yang menanamkan nilai kreativitas, kerja keras, dan kemandirian.

Kegiatan TEFA di momen penjengukan santri menjadi bentuk kolaborasi antara pendidikan kejuruan dan nilai-nilai pesantren. Para siswa belajar bahwa bekerja dan berkarya juga merupakan bagian dari ibadah jika dilakukan dengan niat yang baik dan hasil yang bermanfaat bagi orang lain.
Dengan demikian, semangat “belajar sambil berkarya” bukan sekadar slogan, melainkan praktik nyata yang menumbuhkan rasa tanggung jawab dan cinta terhadap profesi.

Selain itu, kegiatan ini turut mendapat perhatian positif dari para wali santri. Banyak dari mereka yang antusias membeli hasil karya siswa sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas kerja keras dan kreativitas anak-anak SMK. Interaksi antara wali santri dan siswa juga menjadi pengalaman berharga yang menumbuhkan rasa percaya diri bagi peserta didik.

Melalui kegiatan penjengukan santri, SMK Tebuireng 3 berkomitmen untuk terus mengembangkan Teaching Factory sebagai model pembelajaran unggulan. Pihak sekolah bersama guru produktif senantiasa mendorong siswa untuk menciptakan inovasi baru dan meningkatkan kualitas produk agar memiliki daya saing di pasar.

TEFA bukan hanya tentang hasil karya, tetapi tentang membangun karakter, kemandirian, dan kesiapan menghadapi dunia kerja. Dengan dukungan lingkungan pesantren yang religius dan disiplin, siswa SMK Tebuireng 3 diharapkan menjadi generasi yang tidak hanya terampil, tetapi juga berakhlak mulia.

Kegiatan penjengukan santri yang diwarnai dengan karya kreatif siswa SMK menjadi bukti bahwa pendidikan di Tebuireng 3 tidak berhenti di ruang kelas. Melalui Teaching Factory, santri dan siswa dilatih untuk berpikir produktif, berkarya dengan hati, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat.

“SMK Berkarya dan Kreatif — Membangun TEFA, Menumbuhkan Generasi Mandiri dan Berakhlak Mulia.”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *