Wisuda & Tasyakuran Hufadz Binadhor, Bil Ghoib, dan wisuda Diniyah (ula, Wustha, dan ‘Ulya) “Mengukir Prestasi, Menjemput Ridha Ilahi”

Selasa, 17 Juni 2025 Hari yang penuh berkah dan haru menyelimuti lingkungan [nama lembaga/sekolah/pesantren] dalam acara Wisuda dan Tasyakuran Hufadz Al-Qur’an Binadhor, Bil Ghoib, serta wisuda Diniyah tingkatan Ula, Wustha, dan ‘Ulya. Kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi para santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an baik secara binadhor maupun bil ghoib , serta menyelesaikan hafalan nadhom-nadhom yang menjadi pondasi keilmuan Islam.

 

Wisuda bukan sekadar tanda kelulusan, namun sebuah penghormatan terhadap jerih payah, istiqamah, dan kesungguhan para santri dalam menapaki jalan ilmu dan Al-Qur’an. Dalam proses yang panjang, mereka telah melalui ribuan lembar halaman, puluhan kitab, dan menghafal ayat demi ayat dengan penuh perjuangan dan doa.

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Para wisudawan dibagi dalam beberapa kategori:

  • Wisuda Binadhor : Santri yang telah hafal jus 30 Al-Qur’an berjumlah 31 santri
  • Wisuda Bil Ghoib : Santri yang telah menghafal 5 jus Al-Qur’an 3 santri
  • Wisuda Ula : Santri yang telah menghafal nadhom alala berjumlah 28 santri
  • Wisuda wustha        : santri yang telah menghafal nadhom ‘imrithi berjumlah 88 santri
  • Wisuda ‘Ulya : santri yang telah menghafal Alfiyah Ibnu Malik berjumlah 22 santri

Kegiatan ini dikemas secara khidmat dan meriah, dimulai dengan:

  • Pembukaan
  • Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
  • Menyanyikan lagu Indonesia raya, Yalal wathon, dan Himne Tebuireng
  • Penyerahan Sartifikat dan penghargaan
  • Persembahan lagu qod ansoha oleh wisudawan wisudawati
  • Sambutan-sambutan
  • Mau’idhoh hasanah oleh masyayikh Dr. kyai Haji Ahmad Roziqi beserta doa
  • Penutup

Seluruh peserta, termasuk para orang tua, wali santri, serta tamu undangan tampak terharu dan bangga atas keberhasilan anak-anak mereka. Mereka tampak bangga saat nama-nama dipanggil dengan  “Lulusan Al-Qur’an” dan “Lulusan Diniyah”.

Semoga para wisudawan tidak hanya menjadi hafidz/hafidzah atau alim secara teori, namun juga menjadi pribadi yang berakhlak, berilmu, dan bermanfaat bagi umat. Hafalan dan ilmu diniyah bukanlah akhir, melainkan bekal untuk perjalanan hidup yang lebih luas.

“Ilmu tanpa amal bagaikan pohon tak berbuah. Al-Qur’an tanpa diamalkan hanyalah bacaan.”

Dengan semangat ini, tasyakuran dan wisuda bukanlah penutupan, tapi justru awal dari tanggung jawab besar sebagai penjaga ilmu dan cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan.

Terima kasih kepada seluruh dewan asatidz/ustadzah, orang tua, dan pihak yang telah membersamai proses panjang ini. Mari terus kita jaga warisan keilmuan Islam agar tetap hidup dan menerangi zaman.

Barakallahu fiikum, selamat kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Semoga Allah karuniakan istiqamah dalam ilmu dan amal. Aamiin.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *